Jika masih belum jelas, dapat mengirimkan pertanyaan via e-mail ke microdataindonesia@gmail.com
microdataindonesia.co.id
High quality innovations, latest methodologies, Technologies & Trends.
T 08118880853
Email: microdataindonesia@gmail.com
Jl. Endro Suratmin No.53f, Way Dadi, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung,, Lampung 35131.
Open in Google Maps
Sebelum masuk ke pembahasan utama, apakah Sobat Androbuntu tahu apa saja komponen penyusun website?
Tentunya ada banyak sekali, namun secara umum yang terpenting adalah sebagai berikut:
- HTML dan CSS
- Bahasa pemrograman (JavaScript, PHP, Python, dan lain-lain)
- Database
- Dan lainnya
Nah, kali ini saya akan membahas salah satu framework atau kerangka kerja yang berhubungan dengan HTML dan CSS.
Framework ini sangat terkenal dan bisa dikatakan merupakan framework dengan sejuta pengguna.
Framework tersebut bernama Bootstrap.
Sejarah Bootstrap
Mark Octo dan Jacob Thornton merupakan salah dua pengembang website di Twitter.
Saat bekerja, keduanya menggunakan tools dan library yang biasa mereka gunakan dan sukai.
Yang sebenarnya itu tidak masalah ketika digunakan untuk bekerja seorang sendiri.
Hal tersebut akan menjadi masalah ketika lebih dari satu orang mengerjakan proyek yang sama.
Tidak ada standarisasi nama kelas dan library, sehingga proyek pengembangan website jadi sulit untuk diatur.
Akhirnya, pada tahun 2011 dua pengembang ini mengembangkan sebuah library berisi kelas-kelas dengan penamaan yang mengikuti standarisasi mereka agar lebih mudah untuk diatur.
Bootstrap awalnya hanya berisi kelas CSS, namun terus berevolusi dan dilengkapi dengan kelas JavaScript, plugin, icon, button dan masih banyak lagi.
Hingga hari ini Bootstrap masih aktif dikembangkan dan di release secara open source, tidak heran kalau pengembangannya berjalan dengan cepat.
Pengertian Bootstrap
Bootstrap adalah salah satu framework HTML, CSS dan JavaScript yang paling populer dikalangan para pengembang web.
Framework ini memungkinkan pengembang untuk membuat tampilan website dengan cepat dan mudah.
Mengapa bisa lebih cepat dan mudah?
Karena ketika menggunakan Bootstrap, seorang pengembang web tidak perlu membuat komponen-komponen web dari awal.
Ia hanya perlu “memanggil” fungsi-fungsi dan komponen-komponen yang diinginkan, contohnya navigasi, grid, tombol, dan komponen web lainnya.
Maka komponen yang diinginkan sudah langsung jadi.
Para pengembang inti Boostrap sudah mengembangkan sekumpulan kelas antarmuka yang siap digunakan dengan tampilan yang bersih, simpel dan menarik.
Di Bootstrap ada fitur grid, dimana kita sebagai pengembang dapat mengatur layout halaman web yang ingin kita buat.
Tidak hanya bisa memanfaatkan kelas-kelas Bootstrap yang sudah ada, kita juga dapat menambahkan kelas dan CSS baru ke dalam program inti Boostrap.
Fungsi Bootstrap
Bootstrap memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan framework HTML, CSS dan JavaSript lainnya.
Yaitu memudahkan pengembang dalam membuat website.
Seorang pengembang hanya perlu “memanggil” kelas-kelas yang dibutuhkan.
Misalnya ingin membuat tombol, maka hanya perlu memanggil kelas button.
Tidak perlu lagi mengkoding button secara manual dari awal.
Jadi jauh lebih cepat.
Kelebihan Bootstrap
Seperti yang sudah saya katakan diatas bahwa Bootstrap merupakan kerangka kerja HTML, CSS dan JavaScript.
Layaknya kerangka kerja lainnya, Boostrap dibuat dengan tujuan untuk mempercepat proses pengembangan suatu web.
Jika Sobat Androbuntu ada yang tertarik ingin menggunakan Bootstrap, maka wajib mengetahui apa saja kelebihannya terlebih dahulu.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan Bootstrap:
- Mempercepat proses pengembangan website
- Bootstrap memiliki tampilan yang modern
- Bootstrap mengedepankan tampilan mobile friendly, yang artinya website buatan kamu akan nyaman untuk diakses dari ponsel dan perangkat lainnya
- Ringan karena struktur kodenya “bersih”, tidak ada kode yang tidak perlu
- Dikembangkan dengan sangat aktif
- Banyak tutorial yang tersedia di internet untuk mempelajari framework ini
- Sudah banyak website besar yang menggunakan Bootstrap sebagai frameworknya
Kekurangan Bootstrap
Sejatinya Boostrap hanyalah sebuah framework, karenanya kamu harus tetap mempelajari HTML, CSS dan juga JavaScript.
Bootstrap bukan jalan pintas untuk kamu bisa membuat website dalam satu malam.
Kalau kamu tidak pernah mengenal HTML, CSS dan JavaScript, maka kamu juga akan kesulitan menggunakan Bootstrap.
Dan berikut ini adalah beberapa kekurangan dari Bootstrap:
- Kreativitas kamu mungkin tidak akan begitu terasah karena hanya mengandalkan kelas-kelas yang sudah ada di Bootstrap
Contoh Website yang Menggunakan Boostrap
Bootstrap mendapatkan reputasinya sebagai framework yang bagus bukan karena tanpa alasan.
Lihat saja contoh beberapa web terkenal dibawah ini, pasti Sobat Androbuntu akan semakin tertarik untuk mempelajari dan menggunakannya.
- creative-tim.com
- pixelsvibe.com
- resto-elephant.com
- mpoweryogastusio.com
- twitter.com
- lyft.com
- meteor.com
- mapsconnect.apple.com
- vogue.com
- wire.com
- Dan masih banyak lagi
Untuk mengetahui website-website lainnya yang menggunakan Bootstrap, kamu bisa mengunjungi situs resmi mereka disini.
Disana selalu di update contoh website apa saja yang menggunakan Bootstrap.