Jika masih belum jelas, dapat mengirimkan pertanyaan via e-mail ke microdataindonesia@gmail.com
microdataindonesia.co.id
High quality innovations, latest methodologies, Technologies & Trends.
T 08118880853
Email: microdataindonesia@gmail.com
Jl. Endro Suratmin No.53f, Way Dadi, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung,, Lampung 35131.
Open in Google MapsFlutter adalah sebuah framework aplikasi mobil sumber
terbuka yang diciptakan oleh Google. Flutter digunakan dalam pengembangan
aplikasi untuk sistem operasi Android dan iOS, serta menjadi metode utama untuk
membuat aplikasi Google Fuchsia.
Versi pertama Flutter dikenal sebagai "Sky" dan berjalan pada sistem operasi Android. Diresmikan pada perhelatan Dart developer summit tahun 2015, dengan tujuan untuk mampu merender grafis secara konsisten pada 120 bingkai per detik.
Keunikan Flutter
Ada begitu banyak kerangka yang bisa digunakan untuk
mengembangkan aplikasi lintas platform, seperti React Native, Nativescript, dan
Fuse. Namun yang membedakannya adalah, Flutter tidak menggunakan Webview maupun
widget bawaan, Flutter punya mesin render sendiri untuk menampilkan widgetnya,
hal ini menguntungkan developer yang ingin memiliki tampilan UI unik yang
konsisten pada semua perangkat karena tidak bergantung pada widget bawaan OEM.
Perbedaan membuat aplikasi android menggunakan Android
Studio (native) dengan Flutter :
Perbedaan pertama :
Ada fitur hot reload yang disediakan oleh Flutter.
Ini akan membuat kita ngoding android terasa seperti
ngoding web. Setiap ada perubahan, kita tidak perlu kompilasi atau build ulang
untuk melihat hasilnya. Sedangkan pada Android Studio, kita harus melakukan
build APK di setiap kali kita ingin men-debug dan melihat hasil aplikasi pada
emulator.
Kadang proses ini memakan waktu yang cukup lama, apalagi
spek komputer yang digunakan tidak terlalu tinggi.
Perbedaan kedua :
Kemudian perbedaan berikutnya dari bahasa pemrograman yang
digunakan. Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart, sedangkan Android
Studio menggunakan bahasa pemrograman Java dan Kotlin.
Perbedaan ketiga :
Aplikasi yang kita buat dengan Flutter dapat di-build ke
Android dan iOS. Sedangkan Android Studio hanya bisa di-build ke Android saja.
Ini untungnya belajar Flutter, sekali coding aplikasi bisa digunakan pada Android dan iOS.
Komponen utama Flutter termasuk:
1. Flutter
engine
Flutter engine, ditulis terutama dengan bahasa pemrograman C++, memberikan dukungan rendering tingkat rendah menggunakan library grafik Skia milik Google. Selain itu, flutter engine juga berinteraksi dengan perkakas pengembangan perangkat lunak (SDK) spesifik-serambi (flatform-specific) seperti yang disediakan oleh Android dan iOS.
2. Foundation
library
Foundation library, ditulis dengan bahasa pemrograman Dart, menyediakan fungsi dan class-class dasar yang digunakan untuk membangun aplikasi menggunakan Flutter, seperti API untuk berkomunikasi dengan engine.
3. Widget
spesifik desain
Framework Flutter berisi dua set widget
yang disesuaikan dengan bahasa desain tertentu. Widget Material Design
menerapkan bahasa desain Google dengan nama yang sama, sedangkan widget
'Cupertino' meniru desain iOS milik Apple.