Jika masih belum jelas, dapat mengirimkan pertanyaan via e-mail ke microdataindonesia@gmail.com
microdataindonesia.co.id
High quality innovations, latest methodologies, Technologies & Trends.
T 08118880853
Email: microdataindonesia@gmail.com
Jl. Endro Suratmin No.53f, Way Dadi, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung,, Lampung 35131.
Open in Google MapsMatahari merupakan salah satu energi yang melimpah di muka bumi. Menurut NASA, tersedia 173.000 terawat energi matahari yang diserap oleh bumi. Jika diperkirakan, ini lebih dari 10.000 kali penggunaan energi harian di dunia. Para ilmuwan terus mengembangkan inovasi teknologi terbaru untuk memanfaatkan tenaga surya. NASA menambahkan bahwa jika diperkirakan, energi matahari sama dengan meledakkan 100 miliar ton dinamit setiap detik untuk menyamai besarnya energi matahari tersebut. Beberapa produk yang inovatif diciptakan untuk menyelamatkan masa depan energi di dunia. Berikut produk tenaga surya yang terus dikembangkan.
Cat surya
Cat surya adalah cat yang diaplikasikan pada permukaan yang mampu menangkap energi dari matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Cat ini mungkin terlihat seperti cat biasa, namun mengandung miliaran partikel cahaya yang menangkap energi. Instalasi dari cat surya hanya membutuhkan seorang teknisi yang akan mengecat tembok rumah. Hal ini dapat mengurangi biaya yang lebih besar dari pemasangan panel surya. Cat surya belum bisa digunakan karena hanya memiliki efisiensi 3-8 persen. Untuk itu, para peneliti terus mengembangkan inovasi ini agar cat surya dapat segera dikomersilkan. Pemanfaatan energi terbarukan harus tetap dikembangkan dengan teknologi canggih.
Jendela surya
Para peneliti dan ilmuwan di seluruh dunia selalu bekerja untuk mengembangkan teknologi tenaga surya. Sekelompok ilmuwan dari NREL (National Renewable Energy Labolatory), telah menemukan inovasi jendela surya. Jendela ini mengubah warna dari transparan menjadi berwarna. Ketika kaca jendela ini berwarna, maka mengubah energi dari matahari menjadi energi listrik. Peneliti teknik dari Michigan State telah mengembangkan konsentrator surya luminescent transparan yang menghasilkan energi matahari. Mereka menyatakan bahwa ada 5-7 miliar meter persegi permukaan kaca di Amerika Serikat yang mampu memasok energi hingga 40 persen kebutuhan energi di AS. Jendela surya mampu menghasilkan jaringan sumber fotovoltaik kecil yang sangat besar dengan biaya yang lebih hemat.
Mobil tenaga surya
Manusia menggunakan bahan bakar fosil untuk kebutuhan transportasi sekitar 9,5 triliun kilometer yang setara dengan satu tahun cahaya. Hal ini membuat para insinyur mengembangkan inovatif untuk membuat mobil dengan tenaga surya. Startup Belanda Light Year, merancang Lightyear One yaitu sebuah mobil listrik tenaga surya dengan target peluncuran di tahun 2019. Bahkan lebih dari 30 tahun, negara-negara telah bersaing dalam World Solar Challenge, lomba sepanjang 1864 mil melalui pedalaman Australia. Mobil tenaga surya yang bersaing mampu mencapai kecepatan 55-62 mph yang memanfaatkan energi matahari di pedalaman Australia. Jika teknologi ini terus dikembangkan, maka penyelamatan energi bahan bakar fosil di masa depan akan mengubah dunia.
Jalan tenaga surya
Pada tahun 2016, para insinyur di Amerika mengembangkan proyek jalan dengan memanfaatkan tenaga surya di Sandpoint Idaho. Para insinyur di proyek ini percaya bahwa jika AS menggunakan panel surya untuk menutupi 48.000 mil persegi permukaan beraspal di 48 negara bagian yang lebih rendah, maka akan mendapatkan daya yang tiga kali lebih besar. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil. Panel surya yang digunakan di jalan direkayasa untuk menyaring air badai, salju yang mencair, mengganti kabel listrik di bawah tanah, dan menerangi jalan untuk pengendara. Panel surya juga dapat digunakan untuk membangun permukaan lain seperti tempat parkir.
Air surya (air desalinasi)
Proses desalinasi air menciptakan air tawar dan air laut yang tidak dapat digunakan untuk mengembunkan uap yang menghilangkan garam. Volume panas yang besar diperlukan untuk merebus air, dan sekitar setengah dari biaya desanilasi langsung menuju biaya energinya. Proses desanilasi surya menggunakan penguapan matahari dengan bantuan nanopartikel dalam geometri distilasi membran. Proses ini, jika berhasil dapat menyediakan air yang cukup bagi keluarga untuk digunakan dalam skala kecil. Teknologi tahap awal dengan proses secara signifikan mengurangi biaya desalinasi melalui energi panas matahari.
Teknologi menggunakan tenaga surya di atas, jika dikembangkan dengan baik akan mengubah masa depan energi bumi. Sudah saatnya bumi beralih pada energi matahari untuk mengubah energi dari bahan bakar fosil yang semakin habis.