Bagaimana Cara Pesan ?

1 Hubungi Kami atau Datang Langsung.
2 Konsultasi dan Design Project.
3 Produksi, Pembayaran dan Implementasi

Jika masih belum jelas, dapat mengirimkan pertanyaan via e-mail ke microdataindonesia@gmail.com

JAM BUKA

Senin - Selasa 8:30AM - 6:00AM
Sabtu - Minggu 9:00AM - 5:00PM

Telp: 08118880853

Penghargaan Pengalaman Seluler menurut OpenSignal

by / 04 Jul 2019 / Published in berita umum
Post Image

Dalam peninjauan terkini yang dilakukan oleh OpenSignal di Indonesia pada Juli 2019, Telkomsel mempertahankan dominasinya dengan memenangkan empat dari lima metrik dalam analisis nasional, dan lebih dari 75% penghargaan kami di 16 kota terbesar di Indonesia. Smartfren pun unggul dalam Ketersediaan 4G setelah terus menerus memperluas jangkauan 4G-nya, namun operator ini mengalami penurunan dalam metrik lainnya jika dibandingkan dengan dua laporan terakhir di bulan Desember 2018, dan Juni 2018.

Operator Indonesia yang lain yaitu 3, Indosat, dan XL, mungkin tidak mendapatkan penghargaan apa pun di tingkat nasional, namun dengan mengamati pertumbuhan dari sebagian mereka dalam metrik kecepatan, memungkinkan mereka mengejar ketertinggalan dari Telkomsel. Dalam laporan Pengalaman Jaringan Seluler pertama tahun ini untuk Indonesia, telah dianalisis pengalaman seluler selama 90 hari, mulai 1 Februari 2019, baik di tingkat nasional maupun regional, untuk menilik kinerja kelima operator utama di negara ini.





Analisis Nasional

Ketersediaan 4G

Indosat        : 82.7%

XL                 : 83.1%

Smartfren   : 95.8%

Telkomsel   : 80.9%

3                    : 88.6%


Pengguna di jaringan 3 mengalami peningkatan terbesar dalam Ketersediaan 4G sejak laporan terakhir — sebuah kenaikan setidaknya 4 poin persentase hingga mencapai skor 88,6%. Mencatat peningkatan terbesar kedua di jaringan Telkomsel: sebuah kenaikan sebesar lebih dari 3 poin persentase menjadi skor 80,9%. Namun, meskipun mampu melampaui nilai 80% dalam Ketersediaan 4G, Telkomsel masih berada di urutan terakhir. Secara keseluruhan, Smartfren menjadi operator Indonesia pertama yang melampaui nilai 95% dalam metrik Ketersediaan 4G.

Bukan hal yang mengejutkan bahwa Smartfren memimpin dalam metrik ini sejak dua laporan terakhir karena operator ini telah mengakhiri jaringan 3G-nya guna memperkuat strategi hanya-4G pada akhir tahun 2017. Karena Smartfren tidak memiliki jaringan 3G sebagai cadangan, operator ini harus melayani pelanggan broadband selulernya dengan 4G sepenuhnya. Kali ini skor operator ini yang sebesar 95,4% sedikitnya 7% poin persentase lebih tinggi dibandingkan para pesaingnya, namun menunjukkan peningkatan yang relatif lebih kecil dibandingkan operator lainnya.

Metrik Ketersediaan 4G menunjukkan proporsi waktu pengguna yang menggunakan perangkat dan langganan 4G memiliki koneksi 4G. Dalam laporan tersebut, kelima operator di Indonesia telah melampaui tonggak 80%, artinya pengguna 4G di Indonesia rata-rata terhubung ke layanan 4G lebih dari 80% sepanjang waktu. Melihat hal ini, menunjukkan kenaikan Indonesia ke dalam 30 negara teratas dalam hal Ketersediaan 4G dengan skor tingkat negara sebesar 83,5%. Meskipun semua operator di Indonesia telah melampaui tonggak ketersediaan 80%, pertumbuhan Ketersediaan 4G mereka tampak mulai melambat. Ini merupakan pertanda bahwa jaringan 4G Indonesia telah mencapai kematangan.


Pengalaman Video

Indosat        : 34.7 poin

XL                 : 46.5 poin

Smartfren    : 34.4 poin

Telkomsel    : 54.3 poin

3                    : 42.0 poin


Pengalaman Video seluler konsumen di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena tidak satu pun dari kelima operator yang mampu mencapai peringkat lebih tinggi dari Cukup (40-55 dalam skala Pengalaman Video 100 poin). Telkomsel memimpin kelompok ini dengan skor 54,3, diikuti oleh XL dan 3 masing-masing dengan 46,5 dan 42 poin. Sementara itu, Indosat dan Smartfren mendapatkan peringkat Buruk (0-40) dengan skor masing-masing 34,7 dan 34,4 poin, yang secara umum menunjukkan waktu muat yang sangat lama dan tingkat kegagalan yang tinggi baik di resolusi rendah maupun tinggi.

Dalam laporan Kondisi Video Seluler terbaru yang memeringkat 69 negara terkait skor Pengalaman Video mereka, Indonesia berada di posisi 10 negara terbawah, dan melihat skor rendah yang sama dalam hasil operator secara individu.

Ketika mempersempit Pengalaman Video menurut jenis koneksi dan melihat koneksi 4G saja, terlihat Pengalaman Video lebih baik untuk semua operator di Indonesia. Bahkan, skor 4G Telkomsel menaikkannya ke peringkat Sangat Baik, sementara XL mendapatkan peringkat Baik ketika hanya menilai sesi video 4G saja.


Pengalaman Kecepatan Pengunduhan

Indosat        : 4.8 Mbps

XL                 : 7.4 Mbps

Smartfren    : 4.5 Mbps

Telkomsel    : 9.8 Mbps

3                    : 5.2 Mbps


Telkomsel menjadi pemenang yang tak terbantahkan untuk penghargaan Pengalaman Kecepatan Pengunduhan di Indonesia, meskipun tercatat perubahan yang sangat kecil dalam kecepatan pengunduhan rata-rata dibandingkan laporan sebelumnya pada bulan Desember 2018. Sementara itu, kecepatan semua pesaingnya naik setidaknya 1 Mbps. XL berada di urutan kedua dengan kecepatan pengalaman pengguna hanya 2,4 Mbps lebih lambat dari Telkomsel, sementara skor Pengalaman Kecepatan Pengunduhan 3 yaitu 5,2 Mbps berada di belakang Telkomsel dengan selisih lebih dari 4 Mbps. Kecepatan yang dialami pengguna Smartfren dan Indosat kurang dari separuh dari Telkomsel.

Sementara 3, Smartfren, dan Indosat mungkin berada jauh di belakang Telkomsel dalam Pengalaman Kecepatan Pengunduhan, XL memiliki peluang terbesar untuk mengejar sang pemimpin dalam metrik ini. Skor Pengalaman Kecepatan Pengunduhan XL naik sebesar 18% dalam enam bulan, sementara skor Telkomsel tetap sama. XL masih perlu mencakup wilayah lebih luas jika ingin menantang Telkomsel untuk merebut mahkota kecepatan pengunduhan, namun XL mengurangi jarak ini dengan cepat. Terlihat penurunan kecepatan pengunduhan Smartfren: Pengalaman Kecepatan Pengunduhannya merosot ke 4,5 Mbps, turun 1,8 Mbps dalam enam bulan terakhir — suatu penurunan yang mencolok karena operator ini pernah memenangkan kategori Pengalaman Kecepatan Pengunduhan dalam laporan Juni 2018.

Memperhatikan perincian Kecepatan Pengunduhan 4G, operator-operator Indonesia hampir mengulangi peringkat Pengalaman Kecepatan Pengunduhan mereka, kecuali Smartfren sebagai operator jaringan hanya-4G. Jika dibandingkan dengan laporan Indonesia sebelumnya yang dipublikasikan enam bulan lalu, sebenarnya Kecepatan Pengunduhan 4G Telkomsel turun sebesar 1,6 Mbps menjadi 12,8 Mbps. Namun, operator raksasa Indonesia ini tidak kalah dalam kategori Pengalaman Kecepatan Pengunduhan karena Ketersediaan 4Gnya yang ditingkatkan membuat perbedaan, artinya lebih banyak pengguna yang terhubung ke jaringan 4G yang lebih cepat secara lebih sering.


Pengalaman Kecepatan Pengunggahan

Indosat        : 2.5 Mbps

XL                 : 3.4 Mbps

Smartfren    : 1.2 Mbps

Telkomsel    : 3.7 Mbps

3                    : 3.1 Mbps


Telkomsel memenangkan penghargaan Pengalaman Kecepatan Pengunggahan Opensignal dengan penggunanya yang mendapatkan kecepatan unggah keseluruhan rata-rata sebesar 3,7 Mbps, meskipun operator ini bersaing ketat dengan rivalnya, XL, yang mencatatkan skor sedikit lebih rendah yaitu 3,4 Mbps, diikuti oleh 3 dengan skor 3,1 Mbps.

Menilik Kecepatan Pengunggahan 4G secara individu, skor Telkomsel sebesar 5,4 Mbps merupakan penurunan lebih dari 1 Mbps dalam enam bulan terakhir. Di sisi lain, Indosat, Smartfren, dan XL mencatatkan kenaikan dalam Kecepatan Pengunggahan 4G mereka minimal sebesar 0,5 Mbps pada periode waktu yang sama, dan sekarang terlihat XL dan 3 semakin mengejar Telkomsel, bukan hanya dalam Kecepatan Pengunggahan 4G, namun juga dalam Pengalaman Pengunggahan Keseluruhan.


Pengalaman Latency


Indosat        : 81.6 ms

XL                 : 69.3 ms

Smartfren    : 73.3 ms

Telkomsel    : 52.1 ms

3                    : 63.1 ms


Penghargaan Pengalaman Latency juga diraih oleh Telkomsel. Waktu respons jaringan keseluruhannya yaitu 52,1 milidetik adalah waktu terbaik yang dialami pengguna di Indonesia. Terlihat kesenjangan yang cukup jauh antara skor terbaik dengan operator lainnya. Sementara 3 berada di urutan kedua dalam kategori ini dengan skor 63,1md, pengguna mengalami latency tertinggi (81,6md) di jaringan Indosat — selisih 29,5ms dari pemenang penghargaan saat ini.

Latency adalah metrik yang sering kali diabaikan karena manfaat dari koneksi latency rendah tidak begitu kentara dibandingkan kecepatan atau ketersediaan yang luas. Namun latency memengaruhi pengalaman seluler pelanggan dalam banyak hal secara tidak begitu kentara. Latency lebih rendah berarti berkurangnya lag (kelambatan) dalam panggilan online atau sesi chat; oleh karena itu, Pengalaman Latency yang lebih baik akan menghasilkan pengalaman pelanggan seluler yang disempurnakan dalam berbagai layanan paling populer di ponsel pintar ini.



Analisis Regional (Bandar Lampung)

Ketersediaan 4G

Indosat        : 81.5%

XL                 : 86.2%

Smartfren   : 93.4%

Telkomsel   : 83.6%

3                    : 91.0%


Pengalaman Video

Indosat        : 36.4 poin

XL                 : 46.9 poin

Smartfren    : 32.6 poin

Telkomsel    : 62.3 poin

3                    : 46.7 poin


Pengalaman Kecepatan Pengunduhan

Indosat        : 4.8 Mbps

XL                 : 7.3 Mbps

Smartfren    : 4.3 Mbps

Telkomsel    : 14.2 Mbps

3                    : 6.6 Mbps


Pengalaman Kecepatan Pengunggahan

Indosat        : 4.4 Mbps

XL                 : 5.2 Mbps

Smartfren    : 1.6 Mbps

Telkomsel    : 5.4 Mbps

3                    : 3.7 Mbps


Pengalaman Latency

Indosat        : 74.2 ms

XL                 : 83.9 ms

Smartfren    : 92.5 ms

Telkomsel    : 57.8 ms

3                    : 56.3 ms

Tagged under:
TOP